Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia menguat pada perdagangan bulan lalu. Bagaimana dengan prediksi harga sang logam mulia untuk bulan ini?
Pada Jumat (30/5/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 3.288,6/troy ons. Turun 0,9% dibandingkan hari sebelumnya.
Namun sepanjang Mei, harga emas membukukan kenaikan 2,01% secara point-to-point. Sepanjang 2025 (year-to-date), harga meroket 25,91%.
Lantas bagaimana proyeksi harga emas untuk Juni? Berapa saja target yang perlu dicermati oleh pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif bulanan (monthly time frame), emas sangat nyaman di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 85.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Akan tetapi, RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah tergolong jenuh beli (overbought).
Sinyal overbought kian terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli.
Investor juga patut hati-hati karena indikator Average True Range (ATR) 14 hari sudah berada di 208. Artinya, volatilitas harga emas sepertinya akan tinggi.
Bulan ini, ada kemungkinan harga emas bakal turun. Cermati pivot point di US$$ 3.282/troy ons.
Dari pivot point tersebut, ada risiko harga emas akan menguji support di US$ 3.173/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US 2.932/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Kali terakhir harga emas berada di bawah level US$ 3.000/troy ons adalah pada pertengahan Maret.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 3.318/troy ons Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke kisaran US$ 3.401-3.519/troy ons.
Sentimen Penggerak Harga Emas
Saat ini, sentimen yang mempengaruhi harga emas adalah perkembangan di Amerika Serikat (AS). Akhir pekan lalu, US Bureau of Economic Analysis merilis data Personal Consumption Expenditure (PCE). Ini adalah data yang mengukur inflasi pilihan bank sentral Federal Reserve.
Pada April, laju inflasi PCE tercatat 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Ketimbang April tahun lalu (year-on-year/yoy), inflasi PCE ada di 2,5% yang merupakan laju paling lemah dalam lebih dari 4 tahun terakhir.
Inflasi yang ‘jinak’ ini membuat The Fed rasanya bisa menurunkan suku bunga acuan. Mengutip dot plot terkini, ada peluang Federal Funds Rate turun ke arah 3,75-4% pada 2025.
Saat ini, suku bunga acuan Negeri Paman Sam ada di 4,25-4,5%. Jadi, ada potensi pemangkasan 50 basis poin (bps).
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga turun.